Friday, December 22, 2006

FFI 2006

Ajang puncak penganugerahan apresiasi film Indonesia sudah dilaksanakan tadi malam. Mengambil tempat di JHCC, acara ini dibawakan oleh Ferdy Hasan dan Sarah Sechan. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri pariwisata, seni & budaya, Jero Wacik, Menaker Eman Suparno, Guebernur Riau serta beberapa selebriti Indonesia.

Menurut opini gue, penyelenggaraan final FFI kali ini masih biasa2 aja. Ini terlihat dari beberapa kesalahan2 yang dilakukan oleh para guest. David Becks sempat salah menyebutkan nama Menaker dengan Bambang Suparno. Trus menurut gue ada diskriminasi perlakuan pengucapan terima kasih pada acara ini. Penerima penghargaan yang bisa berdiri di podium adalah para selebriti. Bisa dilihat bahwa yang tampil di podium cuma pemenang pemeran pendukung pria/wanita terbaik, sutradara terbaik, pemeran utama pria/wanita terbaik dan film terbaik. Pemenang penulis skenario, penata artistik, sinematografi dan beberapa kategori 'di balik layar' cuma cukup menerima piala dan senyum2 saja tanpa harus berdiri di podium. Kesalahan yang terbesar terjadi saat Nadine Chandrawinata dan Restu Sinaga terburu2 ngumumin pemenang penata musik terbaik dan penata suara terbaik. Padahal nominasi penata suara terbaik belum dimunculin. Aduh2 Nadine, tambah lagi kesalahanmu di depan umum Dik. Setelah sukses menjawab interview secara Indo-lish dan tampil dengan suara apa adanya di Selebriti Jam, eh sekarang tambah lagi 'kecepetan' membacakan nominasi.

Kontroversi juga mewarnai FFI kali ini. Gue gak ngira sama sekali Nirina yang menang sebagai pemeran utama wanita terbaik. Peristiwa ini sama kayak tahun lalu, saat Marcella yang memenangkan kategori ini. Super kontroversi terjadi saat film terbaik yang diraih oleh Ekskul dan Berbagi Suami sama sekali gak masuk dalam nominasi. Panitia mungkin ingin melakukan variasi di kategori Film Terbaik. Jika Berbagi Suami yang menang, berarti Indonesia cuma didominasi oleh film2 yang menelanjangi 'habit' jelek orang2 Indonesia. Ingat, 2 tahun lalu Arisan-lah yang menang dan tipe2 film Arisan ini mirip dengan Berbagi Suami. Gue menjagokan Denias yang menang, tapi ternyata Ekskul yang jadi jawara. Padahal sepanjang sejarah FFI, belum ada film dengan genre ABG yang memenangi gelar Film terbaik FFI.

"Beda itu kan biasa. Kalau tetep2 saja, orang akan cepat jadi bosen"

1 comment:

  1. Iyah.... Nadhin mang cupu! Malu maluin ajah...

    Trus masalah eskul? wew, za gak tau tuh...denger aja baru di acara itu *garuk2 kpala*.

    ReplyDelete