Alasan utama diadakannya futsal rutin ini adalah untuk menjaga kebugaran pada usia yang udah mulai menua. Saking niatnya, Pandu dan Idun langsung beli sepatu futsal di toko Dunia Bola. Gue juga berniat mengasah kiper biar bisa menandingi Markus Harison yang sering blunder dengan menempuh langkah pertama beli sarung tangan merk Reusch (konon dulu Hans Van Breeukelen waktu Euro 88 memake merk ini). Langkah berikutnya adalah komunitas Rajungan menghubungi teman-teman lain, misalnya Anggit memanggil anak2 AFS dan anak2 yang kuliah di US, gue manggil si Bram adik sohib gue dan Tutus. Tak ketinggalan juga ada Azwar yang juga rajin bawa temen.
Game pertama rencananya komunitas Rajungan akan melawan non Rajunga, tapi ternyata skill kita tidak mampu mengimbangi mereka. Gue pun yang awalnya ingin mengasah skill sebagai kiper andal, ternyata tergoda juga untuk jadi striker dan gantung sarung tangan untuk diregenerasi ke Azwar. Pertandingan pertama ini cukup melelahkan karena skema kita belum terbentuk dan sering main individu.
Permainan yang paling mengesankan adalah kala ada Andrew dan Robert, temen Arya dari Ausie. Gila 2 bule itu, terutama, Robert, kayak gak punya pusar aja. Lari dan lari bawaanya, udah gitu tendangannya kenceng banget. Kebetulan pada partai itu yang datang banyak banget sampe2 kita harus pake lapangan paling gede. Gak hanya itu, kita jadinya men selama hampir 1,5 jam. Abis partai itu, kaki gue pegal2 selama 2 hari gak ilang2. Waktu itu adek gue, si Riko, juga datang dan sepertri biasa jadi kiper. Penampilannya sangat cemerlang, jauh di atas kakaknya lah, hehe.
Game pertama rencananya komunitas Rajungan akan melawan non Rajunga, tapi ternyata skill kita tidak mampu mengimbangi mereka. Gue pun yang awalnya ingin mengasah skill sebagai kiper andal, ternyata tergoda juga untuk jadi striker dan gantung sarung tangan untuk diregenerasi ke Azwar. Pertandingan pertama ini cukup melelahkan karena skema kita belum terbentuk dan sering main individu.
Permainan yang paling mengesankan adalah kala ada Andrew dan Robert, temen Arya dari Ausie. Gila 2 bule itu, terutama, Robert, kayak gak punya pusar aja. Lari dan lari bawaanya, udah gitu tendangannya kenceng banget. Kebetulan pada partai itu yang datang banyak banget sampe2 kita harus pake lapangan paling gede. Gak hanya itu, kita jadinya men selama hampir 1,5 jam. Abis partai itu, kaki gue pegal2 selama 2 hari gak ilang2. Waktu itu adek gue, si Riko, juga datang dan sepertri biasa jadi kiper. Penampilannya sangat cemerlang, jauh di atas kakaknya lah, hehe.
Ki-Ka Edwin, Pandu, Azwar, Hertha, Robert, Bram, Iboy. Duduk: Reza
Akhirnya gue mutusin untuk tidak jadi kiper lagi, karena takut tangannya ngilu. Gue kan tetep k harus bulutangkis tiap Rabu dan Kamis. Selama berkiprah jadi pemain, gue pernah mencetak 5 gol pas akhir Mei. Gw kira itu rekor yang susah dipatahkan, eh tanggal 14 juni kemarin gue sukses menggelontorkan 8 gol ke gawang Idun. Meski kalah, gue tetep puas dengan rekor fantastis itu. Spesialnya lagi, pada gol kedua, gue melakukan solo run dari derah sendiri melewati semua pemain lawan. Untuk pertama kali dalam sejarah, gue cetak gol melalui giringan. Biasanya sih, gue setia dengan predikat 'striker keberuntungan' alias cuma naruh badan di posisi yang kira2 tepat menyongsong datangnya bola aja, hehe.
Sebagai ancang2 formasi kalo maen di lapangan gede, gue pikir skema 4-2-2-2 sangat cocok. Bukan sok nyerang ya, tapi karena stock pemain bertahan kita sangat minim.
boss mau numpang tanya .. toko dunia bola itu dimana ya ? ada alamatnya ? makasih ya
ReplyDeleteDunia Bola terletak diantara halte Sunan Giri dan Velodrome ada di sisi utara/kanan jalan saat kita ke arah PuloGadung. Hanya sepeminum teh dari Arion kata Wiro Sableng :)
ReplyDelete