Akhirnya stempel luar negeri menghiasi paspor gw (meskipun paspor hijau gw masih perawan). Ya, 4 hari 3 malam gw berada di ranah Malaysia tanggal 4-7 Agustus kemaren. Pertama menginjakan kaki di negeri orang, ge langsung dibuat takjub dengan kerapian dan high tech-nya Kuala Lumpur Airlines. Antara kedatangan dan pengambilan barang dijemput dengan kreta, wow keren. Gw

berangkat bersama 6 pegawai yang lain dalam rangka studi banding pengembangan sistem di BI. Sebagai catatan,gw janji di blog ini gak akan mengulas apa saja studi banding gw di sana, tapi lo2 yang baca kudu percaya bahwa gw bener2 melakukan studi banding bukan studi kelayapan :). Kalopun gw ceritain isi studi banding, gw yakin yang baca pada boring. Gw cuma crita bagaimana jalan2 gw di Malay aja.
4 Agustus 2008

Kita nginep di Bukit Bintang, daerah downtown Kuala Lumpur, tepatnya di Hotel Radius Internasional. Gw sekamar bertiga ama Mas Is dan Mas Adid. Hari pertama dimulai dengan iuran kas sebe

sar RM 200 untuk 4 hari ini dan tnyata sampe hari terakhir masih nyisa, hehe. Menu makan pertama di tempat mmakan deket hotel, yah mirip warteg gitulah, harganya murah banget. Minuman aja harganya masih dalam itungan sen. Perjalanan berlanjut ke Petronas dengan naik monorail di stasiun Bukit Bintang dan turun di Bukit Nanas (ini bukan Kebon Nanas kayak terminal Tangerang). Satu ciri khas dari monorail adalah setiap stasiunya memiliki sponsor sendiri-sendiri. Nyaman banget monorailnya ga harus berjubel kayak di busway kita. And then... acara shopping berawal dari sini. Di Plasa Suria (Menara Petronas),

gw langsung nyari sepatu Vinci untuk adik gw serta ga lupa tolah toleh kalo mungkin ada kartu remi bwt nambah koleksi gw. Ternyata jam Malaysia yg harusnya 1 zone dengan Sumatra dicepetin 1 jam, makanya jam 19.30 masih ada matahari di sana. Malam hari kita makan di kawasan Metro Jaya dekat hotel.

5 Agustus 2008

Berangkat ke Bank Negara Malaysia naik taxi untuk jaga kondisi

biar ga kucel, pulang kita naik tren ke Hangtuah untuk kembali oper monorail ke Bukit Bintang. Story of Shopping berlanjut. Kali ini kita ngubek2 kawasan lot 10 di Bukit Bintang. Di sinilah gw cari oleh2 coklat. Pulangnya juga sempat mampir di pasar untuk beli pernik2 Malaysia kayak gantungan kunci, kaos dan replika menara Petronas.

6 Agustus 2008



Pulang dari BNM kita langsung menuju ke stasiun sentral untuk nyari bis ke Genting highland. Tnyata bis udah penuh di sana, tpaksa kita naik tren lagi ke stasiun putra. Dari Putra, kita naek bis ke Genting Highway dan sekali lagi bisnya nyaman. Di Genting kita coba uji nyali naik kereta gantung. Kurang lebih 15 menit kita berada di ketinggian dan saking tingginya menjelang sampai ke Genting kita tidak dapat melihat pemandangan sekitar karena tersapu kabut. Gen

ting ternyata sangat bagus dan

banyak sekali wahana uji adrenalin seperti halilintar di Dufan. Gw niatnya mau masuk ke kawasan judi, sapa tau dapat koleksi remi lagi, eh tnyata gw ga boleh masuk karena bawa backpack. Akhirnya gw masuk Ripleys Believe it or Not. Sangat banyak koleksi aneh2 di sana, seperti topeng pembunuh yang di hukum mati, senjata2 khas pedalaman, kecelakan2 maut, orang2 aneh hingga sejarah remi pun ada. Pulang dari Genting, gw berkelana sendiri ke Plaza Suria lagi untuk melanjutkan mencari oleh2 dan sekalian ingin melihat Petronas di malam hari.


Wah, kamu betul-betul buat homework tentang Putrajaya. Saya setiap hari lewat tiang lampu berkenaan. Tidak pula saya tahu makna simbol tersebut. Good job bro.
ReplyDeleteSee the various things is my favourite.. So that, I like to see the vaious lamp in Putrajaya.
ReplyDelete