Ga sengaja buka FB, eh dapet undangan pertunjukan Loedroek tamatan ITB yang manggung di GKJ hari Minggu kemarin. Sutradara kali ini adalah Sujiwo Tejo dan pemain-pemainya diperkuat oleh mantan2 anggota Loedroek ITB seperti yang gw kenal adalah Cak Ezra dan Beni Yusron (rojo angkatan gw). Selain itu, pada pertunjukan gw juga sempat ketemu sama cak Arif (rojo 95) dan Roy iskandar (rojo 97). Loedroek ITB merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di ITB dengan nama lengkap unit adalah Paguyuban Seni dan Budaya Jawa Timuran atau disingkat dengan Guyu Sedaya Jamuran (kalau diartikan secara harfiah semuanya tertawa sampai berjamur/bulukan). Loedroek ITB tidak mengenal struktur oraganisasi yang jelas, hanya ada satu rojo.
Sedang hangat2nya soal pilpres, Loedroek tamatan ITB kali ini berusaha untuk mengkritisi rangkaian acara pilpres ini. lakon yang diambil berjudul Mar Cappres. Dalam kisah ini diceritakan bahwa Mar Cappres merupakan tokoh terkemuka di kawasan Lapindo yang berusaha memperjuangkan hak rakyat untuk memperoleh keadilan. Mar Cappres pun berhasrat untuk turut serta dalam pilpres mendatang untuk mengganti posisi presiden eksisting.
Seperti biasa loedroek dibuka oleh tari remo. Kali ini tampaknya tari remo ini dibawakan oleh para ahlinya. Setelah itu, rangkaian loedroek diikuti dengan parikan atau kidungan dari Sujiwo Tejo. Sebagai pertanda kalau pertunjukan akan dimulai, tahapan selanjutnya adalah pertunjukan Dharma Wanita Loedroek ITB atau aksi nyanyi dari para cowok yang berperan sebagai cewek. Dalam pertunjukan ini, seperti biasa Loedroek ITB menampilkan pemeran spesial. Berhubung ada tamatan ITB yang mirip Bondan Winarno, satu peran dimainkan oleh dia. Tugasnya cukup sederhanan hanya makan selama pertunjukan loedroek. Dulu temen gw ada yang menjadi pohon dari awal sampai akhir pertunjukan.
Sedang hangat2nya soal pilpres, Loedroek tamatan ITB kali ini berusaha untuk mengkritisi rangkaian acara pilpres ini. lakon yang diambil berjudul Mar Cappres. Dalam kisah ini diceritakan bahwa Mar Cappres merupakan tokoh terkemuka di kawasan Lapindo yang berusaha memperjuangkan hak rakyat untuk memperoleh keadilan. Mar Cappres pun berhasrat untuk turut serta dalam pilpres mendatang untuk mengganti posisi presiden eksisting.
Presiden eksisting sendiri memiliki staf ahli/agen yang cukup handal. Dengan teknologi infocus yang berkali2 mati (disitu malah jadi lucu), satf ahli menerangkan visi presiden eksisting. Presiden eksisting memiliki program kerja yang cukup solid yang digambarkan dengan programa dinamis antara militer, pendidikan, ekonomi dan teknologi untuk mencapai kemakmuran rakyat. Sedangkan butir2 penjabaranya dijabarkan oleh agen presiden sebagai kearifan global. Namun arti kearifan global ini ternyata hanya plesetan yaitu : kearifan lokal di Indonesia karena adanya nama Bandara Juanda di Surabaya padahal tokoh dari Bali, Universitas gajah Mada di Jogja padahal tokoh Jatim dan Universitas Cenderawasih yang merupakan burung dewata di Papua padahal harusnya dewata itu ada di Bali. Namun agen juga menyoroti carut marut di Indonesia seperti:
a. Universitas Brawijaya harusnya di Papua karena ada gunung Brawijaya (maksa).
b. Universitas Tuju Belas Agustus, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Sebelas Maret yang merupakan taksonomi tanggalan harusnya ada di Jakarta karena Jakarta punyak Klender bentuk jamak dari Kalender (maksa lagi, hehe).
c. Universitas Diponegoro di Jateng harusnya di Makasar karena Pangeran Diponegoro meninggal di Makasar.
d. Universitas A Yani dan Udayana harusnya ada di Padang karena Uni Yani dan Uda Yana itu istilah Padang.
Adapun kearifan global ada pada Universitas Langlang Buana karena diterima oleh semua daerah.
Meneruskan alur cerita, perlawanan Mar Cappres makin meningkat. Masa pendukungnyapun semakin banyak. Hal ini membuat presiden eksisting khawatir tahtanya akan lengser. Oleh karena itu, dia mengerahkan agenya untuk mencari kelemahan Mar cappres. Akhirnya Mar Cappres yang sedang bertapa di Gunung Kelud dan sudah mendekati wujud pohon karena menyatu dengan alam dapat dilumpuhkan. Cara pelumpuhanya adalah dengan membujuk istri kedua Mar Cappres untuk menangis karena itu adalah kelemahan Mar Cappres dan dapat mengganggu kekhusyukanya sehingga dia berubah menjadi manusia biasa kembali.
No comments:
Post a Comment