Saturday, January 06, 2007

Balada AKAS Boxing Camp

AKAS adalah raksasa bisnis transportasi darat di Jawa Timur yang berkantor pusat di Probolinggo. Core bisnis PT AKAS adalah sebagai penyedia sarana transportasi darat berupa bus dalam propinsi maupun antar propinsi. Seiring dengan diversifikasi layanan, muncullah layanan bus pariwisata yang lengkap dengan perabot air conditioner.

Nah, berhubung AKAS ini kelebihan revenue, akhirnya pak Tengok sang pendiri AKAS mendirikan AKAS Boxing Camp. Tujuannya jelas untuk menampung dan mengorbitkan petinju amatir di Indonesia ini. Tak tanggung-tanggung, 4 petinju kelas dunia telah lahir dari sasana ini. Pertama Bugiarso yang jadi juara kelas bulu junior PABA (Pan Asia Boxing). Kedua Faisol Akbar sukses menjadi juara kelas terbang mini IBF interkontinental. Ketiga Anis Roga yang sempat booming di Indonesia akrena menyabet juara kelas terbang Junior IBF Interkontinental dan keempat M. Rachman yang baru-baru ini mempertahankan gelar juara dunia kelas terbang mini IBF.

Namun, sekali lagi seorang guru hanya dapat mengorbitkan, bukan untuk menikmati fulus sukses muridnya (seperti posting gue terdahulu). Keempatnya udah hengkang dengan alasan macam-macam, yang ujungnya sih jelas masalah fulus. Akhirnya AKAS boxing Camp cuma bisa merana merenungi nasib murid-murid padepokannya yang sudah sukses berkelana di tanah rantau. AKAS Boxing camp-pun hanya bisa menelorkan petunju kelas amatiran sekarang.
Kondisi ini diperparah dengan lesunya tarikan revenue PT AKAS sendiri. Era Pak Tengok telah usai dan lagi-lagi masalah klasik kaderisasi bisnis tidak bisa berjalan dengan mulus. Akibatnya semakin lama, efisiensi di tubuh PT AKAS menjadi jurus terampuh agar bisa bertahan. Parahnya lagi, Lapindo dengan suskes 'menjeblughkan' lumpur di daerah tol Porong yang berakibat tertutupnya alses tol dan macetnya jalur Porong. Secara langsung hal ini mengurangi jumlagh pengguna bus jurusan Surabaya. Mereka lebih memilih bermotor atau mengurangi perjalanan ke Surabaya. Gue aja kalo mudik udah mulai ngindarin Surabaya. Makin jeblok aja revenue PT AKAS.

Akhirnya, kemarin gue kaget banget, waktu tahu AKAS Boxing Camp dibubarkan oleh bossnya saat ini, Roy Harvanto. Abis udah salah satu kebanggaan kota gue. Jalur olahraga memang belum menjadi primadona di negeri ini. Nunggu tim bola Persipro, kok ya masih berkubang di divisi I. Itu pun dengan catatan AKAS waktu itu masih menggelontorkan duit sponsor ke Persipro.

2 comments:

  1. Anonymous6:34 pm

    hehehe...AKAS..... bis kebanggaankuw...:D

    ReplyDelete
  2. jangan lupa selain akas yang mengharumkan nama kota probolinggo lewat layanan busnya juga lewat olahraga tinju dan satu lagi road race balap motor,sebelum era predator pimpinan pak roy akas,sudah ada bibit dari jaman pak tengok masih ada ,akas sudah turunkan tim balap sepeda motor

    ReplyDelete