Sunday, May 27, 2007

Orientasi di DKM

DKM itu singkatan dari Direktorat Kebijakan Moneter. Pokoknya intinya para pemikir2 ada di direktorat itu. Nah, kesempatan pertama orientasi ini, gue dan 9 orang lainnya langsung ditempatin di direktorat ini. Cocok sih dengan tipikal gue yang pemikir (tapi bukan pemikir kebijakan, melainkan pemikir jorok, pemikir lagu2 atau pemikir weekend ini mau jalan ke mana).

Hari pertama masih nyantai, isinya pengenalan DKM dan tim2 yang ada di dalamnya. Nah masuk hari kedua, flow mulai naik. Topik buat paper sudah harus mulai ditemukan. Masuklah salah seorang pengajar, yang juga swasta bagi gue di TI ITB, yang memberikan 9 alternatif judul. Dipilih-dipilih-dipilih, eh ternyata semua judul itu udah pernah diambil oleh PCPM angkatan sebelumnya. Jadilah kita kembali ke selera asal, pake skripsi temen gue si Iqbal dengan topik pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap ekspor non migas di negara Jepang dan Amerika. Nah, parahnya kalo pake topik nilai tukar, bapak swasta tadi tidak bisa jadi pembimbing. Akhirnya, karena gue suka tantangan, berhasillah gue merayu seorang Doktor untuk menjadi pembimbing kita yang notabene baru pertama kali mau membimbing orientasi PCPM! Selas jadinya pulang jam 21.00.

Pelan dan pelan kita mulai bergerak, karena sesuai ritme kerja gue, "lambat panas, tapi greng di akhir". Data demi data kita coba dapatkan. Pertama nilai tukar, trus diolah jadi data volatilitas. Trus data Term of trade yang ujung2nya diganti dengan data mentah nilai tukar. Trus yang paling susah adalah dapat data ekspor per bulan dan per negara. Gue sampe mengerahkan si Doni TI'99 untuk dapat data tersebut (thanx, Don!). Akhirnya semua data diperoleh dan siap diramu. Dengan segala konsentrasi, Mr Iqbal menatap komputer dan klik progra E-views 4. Sekali run, jebret, hasil gak signifikan dan berlawanan dengan teori. Panik mulai melanda, pake shortcut hubungi Yan Fitri anak tahap 1. Ternyata sebagian data harus di-log-kan untuk smoothing. Sudah dicoba, eh masih gak signifikan. Ternyata harus pake mekanisme "lag", akhirnya kita pake dan mencoba beberapa kombinasi. Ketemulah hasil yang signifikan dan sesuai dengan teori. sial, ada seorang datang yang berujar bahwa data kita tentang ekspor salah. Karena gak ada data ekspor bulanan, adanya kuartalan. Dasar bebal, tembok menghadang, hajar aja terus. Walhasil Rabu pulang jam 22.00.

Kamis, ketegangan mulai memuncak. Mr Iqbal mulai sering garuk2 kepalanya yang sedikit pitak dan masuh botak karena abis samapta. Semua kombinasi dicoba untuk memperoleh hasil terbaik dan jebret variabel ekspor juga di-lag biar semua signifikan dan sesuai teori. Meski R square cuma 30 % dan uji durbin watson masih 1,4 hajar aja dan lekas di-print. Paper harusnya dikumpul jam 15.30, tapi apa daya data masih kacrut. Akhirnya gue nego bu Sari agar paper bisa dikumpul besok dan berhasil. Total jendral, setelah ngeprint dan copy, jam 23.30 kita kelar. Jadilah gue juru kunci lantai 19. Pas keluar, gue menatap gedung B BI, semua gelap kecuali lantai 19 yang beberapa menit kemudian juga jadi gelap.

Tibalah saat presentasi, jeng jeng jeng. Satu per satu penguji masuk. Presentasi dibuka ama si Anju dan ditutup ama gue. Awalnya sih tegang, tapi kemudian mulai mencair, setelah Mr Iqbal sekali lagi sukses menjawab pertanyaan meskipun tremornya makin meninggi. Gue kebagian satu pertanyaan yang kebetulan spesialis gue yaitu penjelasan perhitungan volatilitas. Sorenya, gue sempet intip2 nilai waktu ada penjelasan dari Direktur DKM. Kayaknya sih hasilnya memuaskan. Akhirnya kita pulang dengan senang...

No comments:

Post a Comment