"Kususuri jalan yang dulu aku lewati
Bangkitkan kenangan haru hati"
(Lagu tanpa judul - Edwin PITTS, yang dulu sempat dibuat latihan)
Yes, bait lagu itu menghinggapi benak gw, saat setelah sekian lama akhirnya gw menginjakan kaki kembali kekota kelahiran gw. Gw coba susuri jalanan Soekarno-Hatta yang dulu tandus tapi sekarang sudah berganti asri karena kehadiran taman-taman kecil di pinggiran jalan. Kehadiran taman-taman tersebut, membuat kotaku kini mendapat julukan tambahan berupa Kota Sejuta Taman.
3 hari ngabisin liburan ke kota kelahiran cukup membuat gw bahagia dan menikmati hidup. bayangin aja, kegiatan gw cuma bangun tidur, klutak kluthuk sebentar, tidur lagi, siang hari makan trus nonton tivi dan sore puter2 kota bentar trus malemnya ngobrol ma keluarga dan tidur lagi hehe. Gak ada kegiatan mikir2nya deh. Hari pertama gw isi dengan nyusun perangko2 Jepang gw yang gw beli waktu pameran tahun lalu. ternyata 100 gram perangko banyak juga dan gw hampir setengah hari selesai menyusun semuanya.
Sore hari saat hari pertama gw coba muter2 kota di tengah rintik hujan yang setia menemani laju motor gw. Ada perubahan drastis yang hadir di kota ini yaitu adanya toko buku baru bernama Toga Mas yang konon gencar menawarkan diskon spesial dibandingkan harga Gramedia. Ini indikasi masyarakat Probolinggo sudah mulai melek pengetahuan dan melek membaca. Kehadiran Toga Mas juga patut ditunggu apakah bisa menggesar eksistensi toko buku lokal berlabel Hanafi dan Panca Benua. Pada hari pertama ini dengan tekad bulat gw membeli Kupang yaitu makanan yang dibuat dari hewan laut kecil2 dan ditambahi dengan jeruk dan petis.
Ternyata suasana alun-alun di minggu pagi bertambah ramai dengan kehadiran pasar Minggu. Gw bareng dany anjas agak telat datengnya. Hasrat gw ingin menikmati sepicuk jajan lopis dan ketan ireng jadi harus sirna karena sang bakul keburu menutup daganganya. Malem harinya datanglah acara puncak yaitu balesan lamaran adik gw. begitu datang ke rumah Dwi (calon adik gw), jajanan kecil seperti pastel sudah rapi terhidangkan. Setelah jajanan kecil menyapa, giliran semangkuk penuh soto koya yang khas dari Madura turut meramaikan acara itu. Gak hanya di situ, sebagai penutup keluarlah es podeng yang udah lama banget gak gw cicipin. Dulu gw suka banget es podeng dan hampir di setiap acara kawinan, menu ini akrab ditampilkan di akhir sesi.
Hari terakhir di Probolinggo gw habisin dengan kliling2 dan mengambil foto2 untuk diupload di blog ini. Gw coba liat kembali SMA tempat gw dibesarkan dan tak lupa gw ambil foto warung 154 yang dulu menjadi langganan gw untuk makan siang menjelang adanya bimbingan belajar di SMA. satu perubahan lagi adalah adanya taman manula yang didirikan di dekat derah kasbah. Idenya mungkin adalah membuat manula dapat berolah raga sambil menikmati keramaian jalanan dan keteduhan taman.
Ass..Tha,
ReplyDeleteSo nice to hear that you enjoy your vacation in probolinggo hometown though its real hard journey when you come back to jakarta :-}...
Hikss..Hikss aku jadi terharu membaca story-mu..mengingatkanku pada diriku yang nantinya juga jadi perantauan..Ooh..Tidaaak..
wah... hertha... kau mengingatkanku dengan masa-masa kecilku disana... bocah jogja yang jadi arek probolinggo dan kini menjadi wong yoja meneh.... ~_~..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWass, btw suradhablog itu wiwin kan? Aku ga bisa akses blognya dan fotonya kecil.
ReplyDeleteBwt Kartika... hai akhirnya ketemu lagi.. Gimana, dah melahirkan lagi belum? Long weekend kemarin aku ke jogja. Sapa tau entar kita bisa bersilaturahmi lagi secara langsung.