Friday, December 25, 2009

Lost In Ho Chi Minh - Vietnam

Sebenarnya ini trip pertama edisi keleleran (luntang lantung red) gw di negeri orang. Berbekal tiket murah dan sedikit nekat, perjalanan diawali dengan satu seat sama pak andi yg notabene alumni institut cap gajah duduk bawa pensil jurusan teknik kimia. Di sana gw untuk pertama kalinya makan di pesawat dengan paket 30.000 + 15.000 untuk minuman. Di negeri inilah gw pertama kali merasakan modil dengan setir di sisi kiri. Selain itu, melihat ada playing card baru, gw juga beli untuk nambah koleksi gw.


Mendarat sukses di bandara Tan Son Nhat-Ho Chi Minh, gw dijemput ama taksi hotel dengan tarif USD 15. Sebenarnya ini karena gw takut ga nyaman aja, tp taxi sana oke jg kok. Pas balik gw pake taxi Vinasun seharga 120.000 dong atau kira2 usd 6, jauh lebih murah. Hotel jg sengaja gw pilih yang lebih mahal, takut bete aja kalo sendirian. Ternyata perjalanannya asyik juga. Perjalanan menuju hotel disambut dengan kemacetan motor karena para supporter sepak bola Vietnam pada merayakan keberhasilan timnya lolos ke semifinal Sea Games. wuih, suasana jalan jadi seperti di Bekasi. motor udah kayak laron. Usut punya usut ternyata motor itu merupakan satu syarat menikah yang harus dimiliki oleh cowok Vietnam -Uh coba Indonesia juga gitu, pasti ringan deh biaya pernikahan, hehe-

Hari pertama langsung ke Phnom Penh yg udah gw ceritakan sebelumnya. Hari kedua siang, balik dari Phnom Penh, gw langsung menuju War Museum. Pergi ke sananya naek ojek. seharga 25.000 dong atau USD 1,5. Sekali lagi vietnam sama dengan jakarta banyak ojeknya. War Museum adalah museum yang menampilkan koleksi senjata dan foto sisa-sisa invasi tentara us ke vietnam utara atau tentaranya disebut vietkong. Invasi tentara US ini salah satunya menggunakan bom napalm yang mengakibatkan cacat pada sejumlah warga Vietnam. Pengalaman unik di museum ini adalah, ada cewek Europe yang kasian ama gw yang foto2 narsis sendiri, akhirnya dia bantuin motoin gw, hehe. Tiket masuknya adalah 15.000 dong gak nyampe USD 1.

Abis dari museum, gw susurin jalanan Ho Chi Minh berbekal peta satu halaman hasil download google maps. Obyek yang gw sasar adalah Reunification Palace trus Gereja Katedral dan foto2 di bunderan patung kuda. Malam hari, gw buat untuk borong souvenir dan sekedar jalan2 di Bui Vien Street, District 1 dan sekitarnya. Isinya gak beda ama Kuta-Bali, bar dimana2. Yang bikin beda adalah pelayannya, uhui Sandra Dewi di mana2 euy.. Meleng dikit Anda malah ditawain massage, haduh.. Gw sengaja ga mampir ke bar, orang sendirian apa ayiknya manyun di bar dan takut tergoda hehe.

Hari terakhir di Ho Chi Minh sudah pasti harus kje Cuchi Tunnel. Obyek ini adalah terowongan yang dulunya digunakan untuk persembunyian gerilyawan Vietkong dari serangan tentara US dan sekutunya. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dan tiket masuknya adalah 35.000 dong atau USD 2. Gw pake Tuan Tour travel yang menyediakan minibus seharga USD 4, biasanya di tempat lain harganya USD 5. Pemandu wisatanya adalah Chao Lin yang kocak banget dan menjanjikan gw kenalan cewek Vietnam, haha Sandra Dewi-Sandra Dewi. Obyek ini berisi aneka jebakan yang dibuat oleh Vietkong mulai dari yang hanya mencederai kaki hingga mencederai bagian masa depan tentara US. Obyek lain menampilkan miniatur pembuatan senjata oleh Vietkong, patung tentara US dan Vietkong, tank perang US, peluru2 Vietkong dan arena tembak dengan terlebih dahulu harus beli peluru dengan berbagai kaliber senapan. Yang paling menantang adalah suasana masuk lorong itu sendiri. Gelap dan sempit banget. Karena gw bawa backpack, gw cuma bisa bergerak dengan jalan jongkok. Wah, gw jadi membuka memori 11 tahun silam saat jalan jongkok masih jadi menu harian gw di saat ospek jurusan. Tapi seru juga jalan-jalan di ruang kecil dan gelap. Ati2 penderita jantung, sesak napas dan phobia ruang sempit dilarang masuk. tapi bagi yang sakit hati ditinggal pacar masih bisa kok :).

Akhirnya tur ke Vietnam dan kamboja gw akhiri dengan ke bandara lagi dan teriring ucapan "Phuket, I will come.."

4 comments:

  1. Hwaw! ke Vietnam sendirian Tha? Pake cuti gak? What an adventure! :D Huhuuuuu I envy you!
    *curcolgakpunyawaktujalanjalan*

    *wonders* ini kamu nyusun itinerary-nya dari berapa hari menjelang berangkat Tha? Soalnya aku mesthi kl udah rencana lama-lama gak jadi berangkat deh :P Anyway, thanks buat liputan Vietnamnya yaks. Dodolnya aku barutau kalo 'dong' itu mata uangnya Vietnam. hihi, kirain lo ngomong 'dong' literally in Bahasa. hahahaha *DONG!* Cuchi tunnel-nya lucu, mesthi aku bisa gampang lolos ya, ha wong langsing :D

    Ditunggu laporan Phuket-nya ya! Waaaa jalan-jalan molo... =D

    ReplyDelete
  2. Jelas pake cuti untuk kasus Vietnam-Kamboja kali ini, bahkan gak tanggung2 2 hari kerja karena ada kendala waktu penerbangan yang ga bersahabat :).

    Hm. itinerary-nya disusun begitu dapat tiket tapi baru serius nyusun kalo udah sebulan sebelumnya biar auranya lebih terasa, halah. Modal penyusunan perjalanan ya dari mbah Google dan mbak Wike. Iya, dong itu mata uang Vietnam (jadi inget pelajaran Geografi), nilainya separonya rupiah jadi murah belanja di Vietnam. Liputan Phuket akan segera meluncur, tentunya kali ini lebih rame karena ada 6 orang.

    ReplyDelete
  3. Mas, insyll dr singapura saya mw k hanoi dan harus transit d saigon. Proses transit gmn sih mas? Check in lg ga, atau langsung tunggu pesawat? Ambil bagasi ga, atau bagasi dipindahkn petugas k pesawat brkutnya? Mksh.

    ReplyDelete
  4. Waduh, maaf baru liat commentnya.. Maaf agak2 gaptek. Proses transit tinggal melapor ke petugas bandara. Biasanya tetep keluar pesawat tapi jangan ke pintu keluar imigrasi. Ada tempat untuk transit dan barang dipindahin oleh maskapai penerbangan.

    ReplyDelete