Tuesday, December 04, 2007

Kemenangan Besar dalam Maen Monopoli

Minggu 2 Desember kemarin, sekali lagi turnament Monopoli dimulai. Kontestannya adalah gue, Arya, Azwar, Anggit dan Pandu. Aturan pun udah diubah lagi, konon menurut Arya aturan kali ini sesuai dengan manual book of monopoli game yang berupa secarik kertas pada kotak game itu.

Aturan baru pada turnamen minggu itu yaitu (nanti kalo ada turnamen ganti lagi aturannya) :

a. Parkir bebas tidak boleh memindahkan token sesuka hati. Parkir bebas ya udah mampir aja di petak itu. Trus segala macam denda dibayarkan ke bank. Jadi gak ada istilah kaya mendadak gara-gara parkir bebas. Hal ini yang dirugikan adalah Pandu sebagai peserta parkir bebas terbanyak.

b. Penjara tetap wajib bayar. Opsi gak bayar bisa dilakukan asal setiap melempar dadu hasilnya kembar. 3 x gak bisa dapat angka kembar, ya udah bayar 50.

c. Kalo token jatuh di start masih dapat duit 100 (kalo pass the start kan 200 critanya).


d. Satu pemain maksimal memiliki tanah 4 (tidak termasuk utility dan stasiun), jika ingin beli tanah kelima harus menukar salah tanah yang dimilikinya.



Review Pertandingan

Gue ganti token dari yang biasanya karung $ menjadi topi buat nampung duit, hehe. Lemparan awal, gue cuma ada di peringkat 4. Namun dasar lagi hoki, meski urutan 4 gue menyalip dan tiba2 setelah 1 putaran dapat St Charles. 1 putaran berlalu, sekali lempar eh kesempatan yang isinya Go to St Charles. So, belum 1 putaran gue udah bangun 1 rumah di St Charles. Abis itu gue melangkah ke New York (Penghujung blok D sebelum parkir bebas)


Pressure mulai terasa, saat Anggit dengan sukses melangkahkan tokennya ke Broadwalk (kalo monopoli nasional Brastagi, monopoli internasional Afrika,red). Wah bakalan ngeruk keuntungan kayaknya dia. Tapi gue agak lega, saat si topi melangkah dengan mulus ke Park Place (Monopoli nasional : Danau Toba dan monopoli internasional Australia,red). Setelah beberapa puteran, ternyata rumah Anggit di Broadwalk gak berkembang dan Park Place gue berkembang pelan tapi pasti.

Satu hak unik dan baru sekali gue lakukan. Setelah beberapa kali putaran, gue amatin si topi melangkahkan lebih banyak ke Kentucky daripada New York (setelah parkir bebas) yang udah gue bangun 1 rumah. Namun, gue udah pegang Park Place, St Charles, New York dan Atlantic. Akhirnya dengan langkah berani, gue beli Kentucky yang masih hanya tanah dan menukar New York yang udah berumah 1. Semua terbelalak, tapi gue bilang, "Kita liat aja nanti". Ternyata setelah beli Kentucky, token gue langsung mengarah ke Atlantic dan gue bangun rumah.

Singkat kata St Charles dan Atlantic adalah ladang duit gue. Meskipun kecil, tapi banyak yang mampir di St Charles. Puncak kegelisahan terjadi, saat Pandu menjual Shortline ke Arya karena hampir bangkrut melalui mekanisme bidding (cuma 500 pula). Akibatnya, Arya memiliki 4 stasiun atau nangkring di salah satu stasiun bayar 200 ke Arya. Anggitlah yang keimbas parah dan sering banget nangkring ke stasiun Arya.

Singkatnya, Azwar menjadi kontestan pertama yang bangkrut. Tak lama kemudian menyusul Pandu. Akhirnya peraturan ganti menjadi setiap pemain bebas memiliki tanah sebanyak2nya. Gue kebetulah untuk karena bisa membeli Pensylvania Avenue (blok ijo) dan Marvin Garden yang keduanya menjadi ladang duit di sampaing Park Place yang udah berkembang jadi hotel. Arya yang kaya karena stasiun lambat laun bangkrut juga karena tidak memiliki tanah yang bagus. Terakhir, gue dan Anggit duel. Akhirnya Anggit bangkrut juga setelah nangkring di Park Place.

Permainan dimulai jam 15.00 dan berakhir sekitar jam 20.00. Yang bikin gue bangga banget adalah, gue berhasil menguasai semua duit 500 (pecahan terbesar) yang ada di bank. Artinya bank udah tidak punya 500 lagi, atau bank kalah kaya ama gue. Gila kemenangan yang sangat sempurna. Ternyata 1 lagi pelajaran dari Monopoli, sekali2 kita harus liat data historis dan berani melakukan gambling berdasar data tersebut (contoh tukeran New York yang berumah 1 dengan tanah di Kentucky.


No comments:

Post a Comment